SIFAT KEIBUAN MEMBUAT OTAK LEBIH CERDAS
Beruntunglah bagi mereka yang punya sifat keibuan. Meski belum menjadi ibu, wanita yang punya sifat lemah lembut dan penyayang layaknya seorang ibu dapat menghasilkan sel-sel saraf baru di otaknya yang mungkin akan membuatnya lebih cerdas. Demikian hasil kajian para peneliti.
Setidaknya itulah hasil kajian yang diiungkapkan oleh peneliti dari Tufts University’s Cummings School of Veterinary Medicine, London. Meskipun kajian ini baru dilakukan pada tikus, namun otak tikus yang dianalogikan sebagai otak manusia itu terbukti mengalami pertumbuhan sel-sel baru ketika melakukan aktiviti seorang ibu.
Dalam kajiannya, tikus yang belum pernah melahirkan diberi seekor haiwan peliharaan untuk membangkitkan rasa keibuannya. Tikus-tikus itu dirangsang untuk dapat berperilaku seperti seorang ibu diantaranya melindungi piaraan menggunakan tubuhnya hingga mengantarnya tidur di sarangnya. Dari hasil scan otak tikus selama kajian berlangsung, terjadi peningkatan jumlah sel-sel saraf di otak tikus.
Kajian sebelumnya pernah menyebutkan bahwa haiwan pengerat yang sedang menyusui (laktasi) mengalami peningkatan formasi sel saraf pada otaknya. Namun kajian ini adalah kajian pertama yang menunjukkan manfaat sifat keibuan pada makhluk hidup yang belum memiliki anak.
Peneliti memfokuskan penelitian pada bagian otak subventricular, yaitu bagian otak yang memproduksi sel-sel yang berhubungan dengan pengenalan bau dan sifat-sifat keibuan. Tikus betina dewasa yang bersikap keibuan dilaporkan lebih banyak memiliki sel-sel saraf pada bagian otak tersebut daripada tikus yang tidak pernah berhubungan dengan anak-anak.
Meski demikian peneliti masih belum tahu penyebab peningkatan produksi sel-sel otak pada tikus. Namun peneliti menduga hal itu disebabkan oleh hormon prolaktin yang menstimulasi perilaku keibuan dan pembentukan formasi sel saraf di otak. Semakin sering berhubungan dengan anak-anak maka produksi sel saraf di otak akan semakin meningkat.
“Kjian ini menunjukkan bahwa memiliki sifat keibuan adalah sebuah keuntungan dan anugerah. Terbukti dengan berperilaku seperti seorang ibu, sel-sel baru akan tumbuh pada otak dan mungkin akan membuat seseorang lebih cerdas. Beruntunglah mereka yang akan dan sudah menjadi seorang ibu,” kata sang peneliti, Robert Bridges seperti dilansir dari Livescience, Selasa (22/12/2009)
Beruntunglah bagi mereka yang punya sifat keibuan. Meski belum menjadi ibu, wanita yang punya sifat lemah lembut dan penyayang layaknya seorang ibu dapat menghasilkan sel-sel saraf baru di otaknya yang mungkin akan membuatnya lebih cerdas. Demikian hasil kajian para peneliti.
Setidaknya itulah hasil kajian yang diiungkapkan oleh peneliti dari Tufts University’s Cummings School of Veterinary Medicine, London. Meskipun kajian ini baru dilakukan pada tikus, namun otak tikus yang dianalogikan sebagai otak manusia itu terbukti mengalami pertumbuhan sel-sel baru ketika melakukan aktiviti seorang ibu.
Dalam kajiannya, tikus yang belum pernah melahirkan diberi seekor haiwan peliharaan untuk membangkitkan rasa keibuannya. Tikus-tikus itu dirangsang untuk dapat berperilaku seperti seorang ibu diantaranya melindungi piaraan menggunakan tubuhnya hingga mengantarnya tidur di sarangnya. Dari hasil scan otak tikus selama kajian berlangsung, terjadi peningkatan jumlah sel-sel saraf di otak tikus.
Kajian sebelumnya pernah menyebutkan bahwa haiwan pengerat yang sedang menyusui (laktasi) mengalami peningkatan formasi sel saraf pada otaknya. Namun kajian ini adalah kajian pertama yang menunjukkan manfaat sifat keibuan pada makhluk hidup yang belum memiliki anak.
Peneliti memfokuskan penelitian pada bagian otak subventricular, yaitu bagian otak yang memproduksi sel-sel yang berhubungan dengan pengenalan bau dan sifat-sifat keibuan. Tikus betina dewasa yang bersikap keibuan dilaporkan lebih banyak memiliki sel-sel saraf pada bagian otak tersebut daripada tikus yang tidak pernah berhubungan dengan anak-anak.
Meski demikian peneliti masih belum tahu penyebab peningkatan produksi sel-sel otak pada tikus. Namun peneliti menduga hal itu disebabkan oleh hormon prolaktin yang menstimulasi perilaku keibuan dan pembentukan formasi sel saraf di otak. Semakin sering berhubungan dengan anak-anak maka produksi sel saraf di otak akan semakin meningkat.
“Kjian ini menunjukkan bahwa memiliki sifat keibuan adalah sebuah keuntungan dan anugerah. Terbukti dengan berperilaku seperti seorang ibu, sel-sel baru akan tumbuh pada otak dan mungkin akan membuat seseorang lebih cerdas. Beruntunglah mereka yang akan dan sudah menjadi seorang ibu,” kata sang peneliti, Robert Bridges seperti dilansir dari Livescience, Selasa (22/12/2009)
No comments:
Post a Comment